Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2013

TANDA-TANDA YANG BIMBANG

Ook Nugroho Ook Nugroho lahir di Jakarta, 7 April 1960. Pernah bekerja di sebuah perusahaan asuransi, dan kini di perusahaan tekstil. Tahun 2002, sebuah puisinya meraih SIH Award dari Jurnal PUISI. Hantu Kata, kumpulan puisi pertamanya diterbitkan Kiblat Buku Utama (Bandung) pada 2010. Sejumlah buku yang pernah memuat puisi-nya:  Sketsa Sastra Indonesia, Antologi Puisi Indonesia 1997, Gelak Esai dan Ombak Sajak, Puisi Tak Pernah Pergi, 100 Puisi Indonesia Terbaik 2008, 60 Puisi Indonesia Terbaik 2009 . Ia kini bermukim dan bekerja di Jakarta. Cetakan I, 2013; 14,5 x 21 cm; 96 hlm.; Rp 25.000,-

GEDUNG BANK INDONESIA BANDUNG

Sudarsono Katam Gedung Kantor Bank Indonesia Bandung (KBI Bandung) adalah cagar budaya, yang menjadi salah satu ikon kota Bandung yang indah. Karena itu, upaya untuk menelusuri perjalanannya dari masa ke masa, seperti yang dilakukan Saudara Sudarsono Katam melalui buku ini, patut diberikan apresiasi, sebagai suatu sarana edukasi bagi para pewaris negeri. Lewat penerbitan buku ini, diharapkan masyarakat luas akan lebih memahami seluk-beluk gedung KBI Bandung serta lingkungannya dari segi sejarah, serta estetika eksterior dan interiornya—sehingga tidak semata-mata menjadi kebanggaan insan Bank Indonesia, melainkan kebanggaan seluruh penghuni negeri, yang menjadi pemilik hakikinya. ~ Burhanuddin Abdullah Cetakan I, 2013; 18 x 25 cm; 124 hlm.; Isi Matt paper, full color; Rp 75.000,-

PERISTIWA RENGASDENGKLOK

Her Suganda Setiap menjelang peringatan ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia, pertanyaan yang se­lalu muncul adalah, bagaimanakah pengakuan terhadap ke­du­dukan Peristiwa Rengasdengklok tanggal 16 Agustus 1945 dalam kemerdekaan Indonesia? Jawaban atas perta­nya­an ini amatlah penting, mengingat dalam peristiwa ini terlibat sejumlah tokoh penting, termasuk di antaranya Bung Karno dan Bung Hatta. Buku ini berusaha mengajak pembaca mengikuti peristiwa demi peristiwa yang terjadi di Rengasdengklok dalam bentuk kisah sebagaimana dia­lami para pelakunya. Terutama sekali yang menyangkut peristiwa tanggal 16 Agustus 1945 dengan latar belakang se­jarah serta perkembangan wilayah Rengasdengklok. Mak­sud­nya agar pembaca memperoleh pengetahuan singkat tentang daerah ini. Ditulis secara populer berdasarkan fakta sejarah yang diperoleh dari hasil wawancara, pengamatan lapangan, dan sumber literatur. Melalui jalinan kisah-kisah tersebut bisa diketahui, mengapa Peristiwa Rengasdengklok tan

KAMUS ISTILAH KESEHATAN DALAM KEBUDAYAAN SUNDA

Teddi Muhtadin dkk. Sampai saat ini belum ada satu buku pun yang isinya berupa kamus istilah kesehatan dalam kebudayaan Sunda. Istilah kesehatan masih tersebar dalam kamus-kamus umum, baik kamus berbahasa Sunda maupun kamus dwibahasa: Sunda-Indonesia, Sunda-Inggris, atau Sunda-Belanda. Oleh karena itu, penyusunan Kamus Istilah Kesehatan dalam Kebudayaan Sunda yang ditulis dalam dua bahasa, Sunda-Sunda dan Sunda-Indonesia, menjadi perintis yang penting bagi pendokumentasian budaya Sunda dengan jangkauan pembaca yang lebih luas. Cetakan I, 2013; 14,5 x 21 cm; 192 hlm.; Rp 48.000,-

SERIBU KEKUPU

Surachman R.M. Puisi-puisi Surachman ditemukan dalam pelbagai antologi, seperti misalnya, Linus Suryadi AG, Tonggak , 2 (PT Gramedia, 1987); H.B. Jassin, Angkatan ’66, prosa dan puisi (Haji Masagung, 1988); Antologie bilingue poésie indonésienne contemporaine (Departemen Luar Negeri, 1972); John H. McGlynn, intro Sapardi Djoko Damono, On Foreign Shores (The Lontar Foundation, 1990); John H. McGlynn, Manhattan Sonnet (The Lontar Foundation, 2001), dan di beberapa majalah kesusasteraan, seperti Indonesia, Kisah, Sastra, Budaja Djaja, Basis , dan Horison . Kumpulan puisi Surachman R.M. adalah Di Balik Matahari (Budaya Jaya, 1974), Seribu Kekupu (Kiblat Buku Utama, 2012), Buat Sebuah Nama (akan terbit), dan Di Negeri Hirota Kôki (naskah). Kumpulan puisi dalam bahasa ibunya adalah Surat Kayas (Balai Pustaka, 1967), Basisir Langit (Balai Pustaka, 1976), Di Taman Larangan (Kiblat Buku Utama, 2012), dan Basa Ka Olivia (akan terbit). Beberapa di antaranya sudah diterjemahkan orang k

POKOKNYA REKAYASA LITERASI

A. Chaedar Alwasilah Kitab ini mengajak pembaca memahami masalah perencanaan dan politik bahasa yang sangat kompleks. Perencanaan bahasa adalah studi antardisiplin yang melibatkan linguistik, literasi, pendidikan, politik, ekonomi, psikologi, dan sosial. Studi ini belum banyak dilakukan di Indonesia. Tidak banyak tesis dan disertasi yang secara spesifik berfokus pada politik bahasa. Kitab ini diniati sebagai buku teks untuk para mahasiswa dan siapa saja yang menaruh minat pada masalah politik bahasa dan rekayasa literasi dalam pengertian luas. Pada akhir setiap bab disajikan satu atau lebih esai populer yang dapat memper­kaya pemahaman pembaca ihwal isu yang dibahas. Pada bagian akhir dilampirkan juga berbagai dokumen resmi mengenai politik bahasa dan kebudayaan. Cetakan I, 2012; 15,5 x 23,5 cm; 280 hlm.; Rp 77.000,-

KAMUS PERBANKAN SYARIAH

Isriani Hardini &  Muh. H. Giharto Dengan bermunculannya lembaga-lembaga keuangan syariah, seperti Bank Syariah, BPR Syariah, BMT, dalam rentang tiga dekade terakhir ini di Indonesia, mendorong kebutuhan akan pemahaman konsep syariah yang benar ihwal perbankan beserta segi-segi operasionalnya. Untuk itu, diperlukan “pintu masuk” yang memberikan konsep-konsep kunci yang semestinya diketahui oleh para praktisi bisnis Islam dan kaum Muslim awam. Buku Kamus Perbankan Syariah ini ber- nawaitu hendak berperan semacam itu. Dalam buku ini pembaca dapat menemukan makna dari kata-kata yang lazim dijumpai di dunia perbankan syariah dan juga makna dari istilah-istilah perbankan konvensional yang terkait dengan perbankan syariah. Dari situ pembaca dapat mencerap sejumlah konsep syariah berkenaan dengan bisnis perbankan yang Islami khususnya dan ekonomi Islam umumnya. Cetakan I, 2012; 14,5 x 21 cm; 190 hlm.; Rp 50.000,-

MARHABAN YA RAMADHAN

Asep Salahudin Meskipun ada keberjamaahan dalam ibadah Ramadhan, namun sasaran utama shaum Ramadhan hakikatnya adalah “diri” kaum Muslim, yaitu supaya setiap pribadi Muslim menjadi orang bertakwa, la`allakum tattaqÅ«n . Dalam hadits, Nabi Saw. menyatakan shaum Ramadhan sebagai jihad akbar, perang besar, memerangi hawa nafsu yang mengajak kepada perbuatan keji dan munkar—sebagai lawan dari jihad asghar , perang kecil, melawan musuh yang hendak memerangi Islam. Buku Marhaban ya Ramadhan: Hikmah dan Pesan Sosial Puasa ini berpretensi hendak memberikan bahan renungan bagi pribadi-pribadi Muslim dalam mempersiapkan diri menghadapi perang besar yang setiap tahun disediakan Allah untuk melejitkan martabatnya. Penulisnya adalah cendekiawan, penulis, pengajar beberapa PT Islam, sekaligus praktisi tasawuf. Cetakan I, 2012; 14,5 x 21 cm; 208 hlm.; Rp 47.000,-

KEARIFAN LOKAL DALAM PERSPEKTIF BUDAYA SUNDA

Ajip Rosidi Dengan sistim pendidikan seperti sekarang, nilai-nilai yang seharusnya menjadi perlengkapan manusia Indonésia buat menghadapi terjangan globalisasi dengan kearifan lokal, tidaklah kita punyai. Pendidikan melalui sekolah-sekolah kita lebih banyak memperkenalkan anak didik kita dengan kebudayaan Barat daripada membuat meréka agar mengenal kebudayaan warisan nénék moyangnya. Dengan demikian bangsa kita tidak mempunyai nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat dalam warisan kebudayaan leluhurnya—yang tidak sempat diperkenalkan ke­pada meréka melalui pendidikan formal maupun nonformal. Perkenalan dengan kebudayaan warisan nénék moyang kita hanya terjadi secara kebetulan atas usaha pribadi atau kelompok kecil tertentu saja. Tidak ada usaha berencana secara terus-menerus agar anak-anak didik kita sejak kecil mengenal sumber budayanya. Dengan demikian meréka tidak sempat “membaca kembali, menafsirkan dan mengkréasikan makna serta memanfaatkan kearifan lokal dalam pembangunan kar

AGROEKOSISTEM ORANG SUNDA

Johan Iskandar Sebagai makhluk sosial, orang Sunda telah mampu mengembangkan bermacam-macam agroekosistem yang khas dan unik. Berbagai macam agroekosistem tersebut merupakan hasil adaptasi petani Tatar Sunda, dengan ekosistem lokalnya dan dipengaruhi oleh latar belakang sistem sosial dan kebudayaan setempat. Buku Agroekosistem Orang Sunda menguraikan tentang berbagai macam  agroekosistem di Tatar Sunda, seperti ladang (huma), sawah, talun-kebun, kebun sayur dan pekarangan. Buku ini disusun tidak saja berdasarkan hasil pustaka, namun juga merupakan berbagai hasil penelitian penulisnya langsung di lapangan. Dalam situasi langkanya buku tentang agroekosistem di Indonesia, khususnya agroekosistem khas di Tatar Sunda, buku ini akan menjadi referensi penting bagi para siswa, akademisi, pengambil kebijakan, dan masyarakat umum, untuk memahami tentang beberapa aspek sejarah perkembangan pertanian dan praktek-praktek pertanian orang Sunda yang dilandasi oleh prinsip-prinsip ekologi dan sos

LELAKI YANG DICINTAI BIDADARI

Hasan Aspahani "Apa yang membuat puisi bertahan? Hasan Aspahani, jawabku." ~ Goenawan Mohamad , penyair "Cinta mungkin subjek yang generik. Tapi ketika Hasan Aspahani masih mau belajar 'bagaimana membisikkan suara yang lebih lirih dari sepi', saya percaya sajak cinta masih bisa digali-korek sampai ke akar-darahnya." ~ Salman Aristo , penulis skenario Cetakan I, 2011; 14,5 x 21 cm; 96 hlm.; Rp 20.000,-

POKOKNYA ACTION RESEARCH

A. Chaedar Alwasilah Action Research (AR) adalah suatu genre penelitian yang dirancang oleh pakar teori penelitian untuk pemecahan masalah. AR lazimnya dilakukan oleh beberapa orang (peneliti) yang bekerja bersama dalam tim atau sebagai bagian dari “komunitas praktek” guna meningkatkan strategi, praktek dan pengetahuan lingkungannya dalam rangka untuk mengatasi dan memecahkan masalah. Buku Pokoknya Action Research ber- nawaitu hendak menjelaskan apa itu AR melalui—di antaranya—“contoh kasus” proses belajar-mengajar di SMP di daerah Sumedang, Jawa Barat. Oleh karena itu, buku ini perlu dibaca oleh para praktisi—termasuk praktisi pendidikan di berbagai jenjang sekolah—yang ingin mem-perbaiki strategi dan praktek profesional pekerjaan yang ditekuninya. Cetakan I, 2011; 14,5 x 21 cm; 376 hlm.; Rp 65.000,-

KAMUS SUNDA-INDONESIA SATJADIBRATA

R. Satjadibrata Dalam sejarah leksikografi bahasa Sunda, Kamus Sunda-Indonesia karya R. Satjadibrata sebenarnya bukan termasuk kamus dwibahasa (bilingual) pertama yang disusun oleh orang Sunda. Jauh sebelumnya, Bupati Cianjur R. Arya Kusumaningrat sudah menyelesaikan penyusunan kamus dwibahasa Melayu-Sunda pada tahun 1857, namun sampai sekarang belum pernah terbit menjadi buku. Dengan demikian, Kamus Sunda-Indonesia karya R. Satjadibrata ini adalah kamus dwibahasa Sunda pertama yang disusun oleh orang Sunda yang berhasil diterbitkan dalam bentuk buku. Cetakan pertama kamus ini terbit pada tahun 1944 dengan judul Kamoes Soenda-Melajoe , dan cetakan kedua (atau lebih tepatnya disebut edisi kedua) terbit pada tahun 1950 dengan judul Kamoes Soenda-Indonesia . Enam puluh satu tahun setelah edisi kedua tersebut terbit, penerbit Kiblat Buku Utama dapat menerbitkan kembali Kamus Sunda-Indonesia edisi ketiga. Ditilik dari segi entri, materi kamus cetakan ketiga ini tidak berbeda jauh den