Asep Salahudin
Meskipun ada keberjamaahan dalam ibadah Ramadhan, namun sasaran utama shaum Ramadhan hakikatnya adalah “diri” kaum Muslim, yaitu supaya setiap pribadi Muslim menjadi orang bertakwa, la`allakum tattaqūn. Dalam hadits, Nabi Saw. menyatakan shaum Ramadhan sebagai jihad akbar, perang besar, memerangi hawa nafsu yang mengajak kepada perbuatan keji dan munkar—sebagai lawan dari jihad asghar, perang kecil, melawan musuh yang hendak memerangi Islam.
Buku Marhaban ya Ramadhan: Hikmah dan Pesan Sosial Puasa ini berpretensi hendak memberikan bahan renungan bagi pribadi-pribadi Muslim dalam mempersiapkan diri menghadapi perang besar yang setiap tahun disediakan Allah untuk melejitkan martabatnya. Penulisnya adalah cendekiawan, penulis, pengajar beberapa PT Islam, sekaligus praktisi tasawuf.
Cetakan I, 2012; 14,5 x 21 cm; 208 hlm.; Rp 47.000,-
Meskipun ada keberjamaahan dalam ibadah Ramadhan, namun sasaran utama shaum Ramadhan hakikatnya adalah “diri” kaum Muslim, yaitu supaya setiap pribadi Muslim menjadi orang bertakwa, la`allakum tattaqūn. Dalam hadits, Nabi Saw. menyatakan shaum Ramadhan sebagai jihad akbar, perang besar, memerangi hawa nafsu yang mengajak kepada perbuatan keji dan munkar—sebagai lawan dari jihad asghar, perang kecil, melawan musuh yang hendak memerangi Islam.
Buku Marhaban ya Ramadhan: Hikmah dan Pesan Sosial Puasa ini berpretensi hendak memberikan bahan renungan bagi pribadi-pribadi Muslim dalam mempersiapkan diri menghadapi perang besar yang setiap tahun disediakan Allah untuk melejitkan martabatnya. Penulisnya adalah cendekiawan, penulis, pengajar beberapa PT Islam, sekaligus praktisi tasawuf.
Cetakan I, 2012; 14,5 x 21 cm; 208 hlm.; Rp 47.000,-
Komentar