Dalam buku Dinasti Raja Petapa II: Syarif Hidayatullah, Sang Pengembang Kerajaan Cirebon ini penulis menggambarkan Syarif Hidayatullah sebagai pemimpin Cirebon setelah Pangeran Cakrabuana, yang sangat berjasa dalam mengembangkan agama Islam di Jawa Barat, dan pemrakarsa berdirinya kerajaan Cirebon yang berdiri sendiri, dari lepasnya kekuasaan Pajajaran . Dia juga banyak melakukan perubahan pembangunan, di antaranya penataan sistem pemerintahan pemerintahan, penggunaan gelar bagi pegawai kerajaan dan para bangsawan, serta pembangunan infrastruktur seperti pembangunan jalan yang menghubungkan pusat kerajaan dengan daerah-daerah bawahannya.Kiblat Buku Utama, 2009; 14,5 x 21 cm; 280 hal; Softcover
Wayang golek Sunda, seperti jenis-jenis wayang lainnya, merupakan alat komunikasi pandang-dengar yang telah lama akrab dengan audiensnya, khususnya audiens etnis Sunda. Berbagai tuntunan dikemas dalam tuturan para dalang. Namun, boneka golek selama ini baru dinikmati sebatas sebagai alat perupaan cerita saja. Padahal, rupa boneka golek, secara visual, yang mencakup sikap, kepala, warna wajah, pola garis alis, mata, hidung, kumis dan mulut, melambangkan watak setiap tokoh golek. Dalam buku ini, rupa tokoh golek purwa, khususnya dalam cerita Mahabharata, ditelaah secara mendalam berdasarkan kajian estetik orang Indonesia, khususnya Jawa dan Sunda, yang tetap mengacu pada satu wujud yang taat-pakem cerita wayang. Kiblat Buku Utama, Cet. II, 2020; 14,5 x 21 cm; 236 hal; Softcover Beli di Tokopedia , Shopee , Lazada , dan Bukalapak