Langsung ke konten utama

MAJALAH SUNDA: RAGAM JURNALISTIK SUNDA MELAWAN KOMUNIS

Salah satu akibat negatif dari teknologi informasi yang sedemikian majunya adalah maraknya informasi bohong (hoaks) dalam media sosial yang membuat khalayak bingung. Jika dipercaya begitu saja informasi semacam itu bisa mengakibatkan pengambilan kesimpulan yang salah. Bahkan media tradisional seperti media cetak, media elektronik atau media online, dalam menyampaikan opini kepada publik seringkali kurang memperhatikan kaidah jurnalisme yang paling dasar karena lebih memihak kepentingan golongannya sendiri.
Majalah Sunda, meskipun usianya singkat, hanya kurang dari tiga tahun (1965-1967), tetapi dalam masa-masa situasi sosial politik yang membingungkan, telah menunjukkan betapa pentingnya idealisme dalam menunjukkan fakta yang akurat dan tidak ditumpangi oleh bahaya sewaktu-waktu, sehingga dapat digunakan sebagai petunjuk jalan bagi para pembacanya.
Buku ini ditulis oleh Abdullah Mustappa (wartawan senior, kolumnis, sastrawan) yang mengaitkannya dengan situasi mutakhir yang terbilang tidak seimbang dalam mengungkap lagi kejadian-kejadian yang berlangsung pada tahun-tahun 1960-an itu.

Abdullah Mustappa; Cetakan I, 2017; 14,5 x 21 cm.; 200 hal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WAYANG GOLEK SUNDA

Wayang golek Sunda, seperti jenis-jenis wayang lainnya, merupakan alat komunikasi pandang-dengar yang telah lama akrab dengan audiensnya, khususnya audiens etnis Sunda. Berbagai tuntunan dikemas dalam tuturan para dalang. Namun, boneka golek selama ini baru dinikmati sebatas sebagai alat perupaan cerita saja. Padahal, rupa boneka golek, secara visual, yang mencakup sikap, kepala, warna wajah, pola garis alis, mata, hidung, kumis dan mulut, melambangkan watak setiap tokoh golek. Dalam buku ini, rupa tokoh golek purwa, khususnya dalam cerita Mahabharata, ditelaah secara mendalam berdasarkan kajian estetik orang Indonesia, khususnya Jawa dan Sunda, yang tetap mengacu pada satu wujud yang taat-pakem cerita wayang. Kiblat Buku Utama, Cet. II, 2020; 14,5 x 21 cm; 236 hal; Softcover Beli di  Tokopedia ,  Shopee ,  Lazada , dan  Bukalapak

TUKANG KUDA KAPAL LA PROVIDENCE

Georges Simenon Penemuan mayat wanita, korban pembunuhan misterius, mengguncangkan desa Dizy. Komisaris Maigret baru saja mengenal keadaan desa, sistem pengaturan transportasi, dan kapal-kapal beserta orang-orangnya, ketika pembunuhan yang kedua terjadi…. Cetakan I, 2008; 11 x 17,5 cm; 192 hlm.; Rp 30.000,-

PSIKOLOGI SENI

Irma Damajanti Mengapa sejumlah orang—seperti pelukis Pi­casso, sastrawan Shakespeare, penemu Tho­mas Alva Edison, ilmuwan Albert Einstein, dan komedian Charlie Chaplin—begitu kreatif dan imajinatif? Padahal kreativitas dan imajinasi keba­nyakan orang hanyalah “biasa-biasa saja”. Dalam buku ini, berbagai teori dari para ahli psi­kologi termasyhur—Sigmund Freud, Carl G. Jung, Jacques Lacan, B.F. Skinner, Alfred Adler, dan Abraham Maslow—khususnya berkenaan de­ngan “kreativitas” dalam ranah seni dan ilmu, diuraikan secara lengkap dan komprehensif. Cetakan II, 2013; 14,5 x 21 cm; 128 hlm.; Rp 35.000,-