Langsung ke konten utama

GEMEENTE HUIS

Gemeente Huis (Balai Kota) Bandung adalah salah satu bangunan bernilai sejarah dan memiliki nilai arsitektur klasik yang tinggi di Kota Bandung pada masanya. Sebelum dibangun menjadi Gemeente Huis , konon, merupakan gudang kopi milik Asisten Residen wilayah Priangan pada waktu itu. Dulu Taman Merdeka (Taman Dewi Sartika) yang berada di dalam komplek perkantoran Pemerintah Kota Bandung sekarang sudah menjadi kebun yang asri dengan pepohonan rindang yang banyak dikunjungi warga kota untuk berekreasi.
Bukan hanya sejarah bangunan dan pemerintahan Kota Bandung yang dikaji dalam buku Gemeente Huis ini, melainkan juga sejarah keberadaan sejumlah bangunan di seputar Gemeente Huisdan situasi lingkungannya pada saat itu serta kondisinya dewasa ini.

Sudarsono Katam; Cetakan I, 2014; 14,5 x 21 cm; 140 hlm.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WAYANG GOLEK SUNDA

Wayang golek Sunda, seperti jenis-jenis wayang lainnya, merupakan alat komunikasi pandang-dengar yang telah lama akrab dengan audiensnya, khususnya audiens etnis Sunda. Berbagai tuntunan dikemas dalam tuturan para dalang. Namun, boneka golek selama ini baru dinikmati sebatas sebagai alat perupaan cerita saja. Padahal, rupa boneka golek, secara visual, yang mencakup sikap, kepala, warna wajah, pola garis alis, mata, hidung, kumis dan mulut, melambangkan watak setiap tokoh golek. Dalam buku ini, rupa tokoh golek purwa, khususnya dalam cerita Mahabharata, ditelaah secara mendalam berdasarkan kajian estetik orang Indonesia, khususnya Jawa dan Sunda, yang tetap mengacu pada satu wujud yang taat-pakem cerita wayang. Kiblat Buku Utama, Cet. II, 2020; 14,5 x 21 cm; 236 hal; Softcover Beli di  Tokopedia ,  Shopee ,  Lazada , dan  Bukalapak

TUKANG KUDA KAPAL LA PROVIDENCE

Georges Simenon Penemuan mayat wanita, korban pembunuhan misterius, mengguncangkan desa Dizy. Komisaris Maigret baru saja mengenal keadaan desa, sistem pengaturan transportasi, dan kapal-kapal beserta orang-orangnya, ketika pembunuhan yang kedua terjadi…. Cetakan I, 2008; 11 x 17,5 cm; 192 hlm.; Rp 30.000,-

PSIKOLOGI SENI

Irma Damajanti Mengapa sejumlah orang—seperti pelukis Pi­casso, sastrawan Shakespeare, penemu Tho­mas Alva Edison, ilmuwan Albert Einstein, dan komedian Charlie Chaplin—begitu kreatif dan imajinatif? Padahal kreativitas dan imajinasi keba­nyakan orang hanyalah “biasa-biasa saja”. Dalam buku ini, berbagai teori dari para ahli psi­kologi termasyhur—Sigmund Freud, Carl G. Jung, Jacques Lacan, B.F. Skinner, Alfred Adler, dan Abraham Maslow—khususnya berkenaan de­ngan “kreativitas” dalam ranah seni dan ilmu, diuraikan secara lengkap dan komprehensif. Cetakan II, 2013; 14,5 x 21 cm; 128 hlm.; Rp 35.000,-