Langsung ke konten utama

MENEMUKAN KERAJAAN SUNDA

Di kalangan pembaca sejarah Indonesia, tidak banyak yang tahu tentang kerajaan Sunda. Banyak yang bertanya, apa beda kerajaan Sunda dengan kerajaan Pajajaran, dan apa bedanya dengan kerajaan Galuh; di mana pusatnya atau ibu kotanya; siapa saja yang pernah menjadi raja di kerajaan itu. Di dalam memperoleh Penemuan Kerajaan Sunda, pembaca dapat menjawab sebagian besar, kalau tidak seluruhnya, pertanyaan itu. Sumber yang digunakan untuk penulisan karya ini antara lain adalah naskah-naskah seperti Sanghyang Siksa Kanda ng Karesyan, Carita Parahyangan, sumber-sumber tertulis dari beberapa penjelajah Eropa, dan prasasti-prasasti yang ditemukan di Jawa Barat. Penulisnya, Saleh Danasasmita (alm.), adalah penulis dan peneliti sejarah (Sunda), redaktur, dan sasterawan. Sudah banyak karya tulis Saleh mengenai sejarah Sunda yang terbit menjadi buku.

Cetakan II, 2021; 14,5 x 21 cm; 104 hal.; Softcover
Beli di TokopediaShopeeLazada, dan Bukalapak

Postingan populer dari blog ini

WAYANG GOLEK SUNDA

Wayang golek Sunda, seperti jenis-jenis wayang lainnya, merupakan alat komunikasi pandang-dengar yang telah lama akrab dengan audiensnya, khususnya audiens etnis Sunda. Berbagai tuntunan dikemas dalam tuturan para dalang. Namun, boneka golek selama ini baru dinikmati sebatas sebagai alat perupaan cerita saja. Padahal, rupa boneka golek, secara visual, yang mencakup sikap, kepala, warna wajah, pola garis alis, mata, hidung, kumis dan mulut, melambangkan watak setiap tokoh golek. Dalam buku ini, rupa tokoh golek purwa, khususnya dalam cerita Mahabharata, ditelaah secara mendalam berdasarkan kajian estetik orang Indonesia, khususnya Jawa dan Sunda, yang tetap mengacu pada satu wujud yang taat-pakem cerita wayang. Kiblat Buku Utama, Cet. II, 2020; 14,5 x 21 cm; 236 hal; Softcover Beli di  Tokopedia ,  Shopee ,  Lazada , dan  Bukalapak

TUKANG KUDA KAPAL LA PROVIDENCE

Georges Simenon Penemuan mayat wanita, korban pembunuhan misterius, mengguncangkan desa Dizy. Komisaris Maigret baru saja mengenal keadaan desa, sistem pengaturan transportasi, dan kapal-kapal beserta orang-orangnya, ketika pembunuhan yang kedua terjadi…. Cetakan I, 2008; 11 x 17,5 cm; 192 hlm.; Rp 30.000,-

PSIKOLOGI SENI

Irma Damajanti Mengapa sejumlah orang—seperti pelukis Pi­casso, sastrawan Shakespeare, penemu Tho­mas Alva Edison, ilmuwan Albert Einstein, dan komedian Charlie Chaplin—begitu kreatif dan imajinatif? Padahal kreativitas dan imajinasi keba­nyakan orang hanyalah “biasa-biasa saja”. Dalam buku ini, berbagai teori dari para ahli psi­kologi termasyhur—Sigmund Freud, Carl G. Jung, Jacques Lacan, B.F. Skinner, Alfred Adler, dan Abraham Maslow—khususnya berkenaan de­ngan “kreativitas” dalam ranah seni dan ilmu, diuraikan secara lengkap dan komprehensif. Cetakan II, 2013; 14,5 x 21 cm; 128 hlm.; Rp 35.000,-