Langsung ke konten utama

MENELUSURI SITUS PRASASTI BATUTULIS

Saleh Danasasmita
Sudah banyak orang yang mengetahui tentang Situs Batutulis yang terletak di tepi Jalan Batutulis berhadapan dengan Istana “Hing Puri Bima Sakti” peninggalan almarhum Bung Karno. Lokasinya terletak di daerah Kelurahan Batutulis, kota Bogor. Situs tersebut merupakan peninggalan kerajaan Sunda Pajajaran, dan di dalam prasasti yang terdapat di situs tersebut disinggung tentang seorang raja Pajajaran bernama Sri Baduga Maharaja, yang tersohor dengan sebutan Prabu Siliwangi.
Di dalam Menelusuri Situs Prasasti Batutulis ini pembaca akan memperoleh informasi dan deskripsi yang cukup lengkap mengenai situs yang pertama kali ditemukan oleh peneliti Belanda. Isi prasasti tersebut kemudian dianalisis secara mendalam oleh sejarawan terkemuka Saleh Danasasmita.
 
Cetakan I, 2014; 14,5 x 21 cm; 80 hlm.; Rp 20.000,-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ALBUM BUAHHATIKU

Sajak-sajak Ready Susanto jernih, memikat, bersahaja, dan bernas. Dia tidak memberikan Hamparan kata-kata yang sulit dipahami. Membaca sajak-sajaknya seolah membaca petuah-petuah bijak yang dapat dicerna secara langsung diterima oleh logika-rasio. Kesan apa adanya, kebersahajaan komunikasi yang ditampilkannya membuat sajak-sajaknya berinteraksi baik dengan pembacanya. Sehingga tidak terjadi kebingungan untuk menarik kesimpulan dan makna bagi pembaca. - Eko Putra, Dalam Berita Pagi, Minggu, 3 Mei 2009 Bejana, 2007; 14,5 x 21 cm; 68 hal; Softcover Beli di  Tokopedia ,  Shopee ,  Lazada , dan  Bukalapak

MENJADI SAWAH

Rosid dalam kronik, kritik, dan konsepsi seni Dilengkapi dengan foto-foto lukisan Kiblat Buku Utama, 2007; 14,5 x 21 cm; 64 hal; Softcover Beli di  Tokopedia ,  Shopee ,  Lazada , dan  Bukalapak

DOA ANGKATAN KAMI

Hingga batas tertentu, sajak-sajak Yayat dalam ketiga kumpulannya ini barangkali dapat dilihat sebagai sejenis komentar politik tersendiridalam arti, menyiratkan ikhtiar untuk mewadahi tanggapan subjektif pemirsa atas gejala sosial politik di sekelilingnya dari waktu ke waktu. Sebagai penyair, Yayat rupanya percaya pada kekuatan sajak. Bahkan ia menemukan perwujudan wahyu sajak. Mataair, 2005; 14,5x21; 104 hal.; Softcover Beli di  Tokopedia ,  Shopee ,  Lazada , dan  Bukalapak