Langsung ke konten utama

MISTERI KITAB MULIA


23—114—6236
Arifin Muftie

Banyak “misteri” yang tidak kita ketahui sebelumnya, menyangkut wahyu Tuhan dalam al-Qur’an. Satu contoh nyata, peradaban tinggi kaum ‘Ad dengan kota Iram (bangunan-bangunan tinggi) tidak tercatat dalam sejarah manapun juga, dan ia baru ditemukan oleh arkeolog pada tahun 1992–diberi gelar “Atlatis di Padang Pasir”. Tetapi Kitab Mulia telah mencatatnya dalam berbagai ayat, paling tidak sejak ta-hun 632 M. Selama ini, kisah bangsa ‘Ad dianggap oleh penulis Barat sebagai cerita fiktif.
Lalu siapa yang paham bahwa tidak semua Raja Mesir Kuno disebut Pharaoh (Fir’aun)? Pengetahuan tersebut baru didapat oleh kita setelah kode Hieroglif diungkap oleh Champollion arkeolog Prancis pada abad ke-19. Padahal Kitab Mulia secara teliti telah membedakan sejak abad ke-7 antara Malik dengan Raja yang bergelar Fir’aun. Artinya selama 12 abad, detail sejarah tersebut terpendam tanpa orang memahaminya.
Kitab Mulia telah terbukti selalu mendahului pengetahuan pembacanya, jauh ke depan, ke suatu masa di luar jangkauan manusia. Termasuk peristiwa musnahnya Tata Surya kita karena sekaratnya Matahari (Kiamat Besar), yang direkam oleh al-Qur’an dengan sangat detail.
Dalam buku ini, penulis mencoba mendalami misteri Kitab Mulia dari dua titik pandang: sejarah dan kriptografi (ilmu tentang kode tersembunyi berupa angka, huruf, dan simbol). Uraian dalam buku niscaya akan menawarkan sebuah pemahaman baru bagi pembaca yang berminat memahami Islam dalam perspektif yang lebih luas.
Cetakan I, 2007; 13 x 19 cm; 320 hlm.; ISBN 979-3631-91-1; Rp 37.000,-

Komentar

Musthofa Abu Jazil mengatakan…
kalau mau pesen gmn caranya?
Musthofa Abu Jazil mengatakan…
kalau mau pesan, gmn caranya?

Postingan populer dari blog ini

WAYANG GOLEK SUNDA

Wayang golek Sunda, seperti jenis-jenis wayang lainnya, merupakan alat komunikasi pandang-dengar yang telah lama akrab dengan audiensnya, khususnya audiens etnis Sunda. Berbagai tuntunan dikemas dalam tuturan para dalang. Namun, boneka golek selama ini baru dinikmati sebatas sebagai alat perupaan cerita saja. Padahal, rupa boneka golek, secara visual, yang mencakup sikap, kepala, warna wajah, pola garis alis, mata, hidung, kumis dan mulut, melambangkan watak setiap tokoh golek. Dalam buku ini, rupa tokoh golek purwa, khususnya dalam cerita Mahabharata, ditelaah secara mendalam berdasarkan kajian estetik orang Indonesia, khususnya Jawa dan Sunda, yang tetap mengacu pada satu wujud yang taat-pakem cerita wayang. Kiblat Buku Utama, Cet. II, 2020; 14,5 x 21 cm; 236 hal; Softcover Beli di  Tokopedia ,  Shopee ,  Lazada , dan  Bukalapak

TUKANG KUDA KAPAL LA PROVIDENCE

Georges Simenon Penemuan mayat wanita, korban pembunuhan misterius, mengguncangkan desa Dizy. Komisaris Maigret baru saja mengenal keadaan desa, sistem pengaturan transportasi, dan kapal-kapal beserta orang-orangnya, ketika pembunuhan yang kedua terjadi…. Cetakan I, 2008; 11 x 17,5 cm; 192 hlm.; Rp 30.000,-

PSIKOLOGI SENI

Irma Damajanti Mengapa sejumlah orang—seperti pelukis Pi­casso, sastrawan Shakespeare, penemu Tho­mas Alva Edison, ilmuwan Albert Einstein, dan komedian Charlie Chaplin—begitu kreatif dan imajinatif? Padahal kreativitas dan imajinasi keba­nyakan orang hanyalah “biasa-biasa saja”. Dalam buku ini, berbagai teori dari para ahli psi­kologi termasyhur—Sigmund Freud, Carl G. Jung, Jacques Lacan, B.F. Skinner, Alfred Adler, dan Abraham Maslow—khususnya berkenaan de­ngan “kreativitas” dalam ranah seni dan ilmu, diuraikan secara lengkap dan komprehensif. Cetakan II, 2013; 14,5 x 21 cm; 128 hlm.; Rp 35.000,-