Langsung ke konten utama

POKOKNYA MENULIS


Cara Baru! Menulis dengan Metode KolaborasiA. Chaedar Alwasilah & Senny Suzanna Alwasilah
Buku ini menawarkan cara dan pendekatan non-konvensional dalam menulis, khususnya metode kolaborasi. Menulis men­jadi kegiatan yang ber­beda de­ngan delapan “jurus” yang digunakan oleh penulis buku ini: memakai bahasa “gaul”, meng­gunakan gaya ekspresif dan imajinatif, meng­utamakan praktek, menghargai proses, berko­la­borasi de­ngan kolega dan “suhu”, berguru kepada “jagoan”, tidak mem­bedakan proses menulis da­lam ba­hasa ibu dan ba­hasa asing, dan berpe­gang pada kebenaran hu­bung­an menulis-mem­baca.
Cet. I, 2006; 15,5 x 23,5 cm; 240 hlm.; ISBN 979-3631-49-X; Rp 47.500,-

Komentar

Anonim mengatakan…
BAGAI MANA KAMI BISA MEMESAN BUKU INI DENGAN CARA TRANSFER BCA?
KAMI SANGAT MEMBUTUHKAN BUKU INI UNTUK REFERENSI PENELITIAN.
KAMI DARI CILACAP

Postingan populer dari blog ini

ALBUM BUAHHATIKU

Sajak-sajak Ready Susanto jernih, memikat, bersahaja, dan bernas. Dia tidak memberikan Hamparan kata-kata yang sulit dipahami. Membaca sajak-sajaknya seolah membaca petuah-petuah bijak yang dapat dicerna secara langsung diterima oleh logika-rasio. Kesan apa adanya, kebersahajaan komunikasi yang ditampilkannya membuat sajak-sajaknya berinteraksi baik dengan pembacanya. Sehingga tidak terjadi kebingungan untuk menarik kesimpulan dan makna bagi pembaca. - Eko Putra, Dalam Berita Pagi, Minggu, 3 Mei 2009 Bejana, 2007; 14,5 x 21 cm; 68 hal; Softcover Beli di  Tokopedia ,  Shopee ,  Lazada , dan  Bukalapak

WAYANG GOLEK SUNDA

Wayang golek Sunda, seperti jenis-jenis wayang lainnya, merupakan alat komunikasi pandang-dengar yang telah lama akrab dengan audiensnya, khususnya audiens etnis Sunda. Berbagai tuntunan dikemas dalam tuturan para dalang. Namun, boneka golek selama ini baru dinikmati sebatas sebagai alat perupaan cerita saja. Padahal, rupa boneka golek, secara visual, yang mencakup sikap, kepala, warna wajah, pola garis alis, mata, hidung, kumis dan mulut, melambangkan watak setiap tokoh golek. Dalam buku ini, rupa tokoh golek purwa, khususnya dalam cerita Mahabharata, ditelaah secara mendalam berdasarkan kajian estetik orang Indonesia, khususnya Jawa dan Sunda, yang tetap mengacu pada satu wujud yang taat-pakem cerita wayang. Kiblat Buku Utama, Cet. II, 2020; 14,5 x 21 cm; 236 hal; Softcover Beli di  Tokopedia ,  Shopee ,  Lazada , dan  Bukalapak

HIKAYAT SIDARTA GAUTAMA

Suatu malam purnama Sidarta pergi. Dengan iringan para Dewa dia menuju Bodhimanda. Di bawah naungan sebatang pohon bodhi Sidarta bertapa, bersemadi. Dia berusaha menemukan hakikat kesempurnaan hidup. Beribu-ribu godaan datang! Bidadari jelita, jin siluman, hantu, dan setan muncul berulang-ulang. tuntutan cobaan dan ancaman menimpa, namun tidak menggoyahkan tapa Sidarta. Dalam semadi ia berusaha membuka rahasia dunia dan alam semesta, teka-teki hidup manusia. Dia ingin mencapai kebahagiaan sejati dan terbebas dari kesengsaraan. Kiblat Buku Utama, 2018; 14,5 x 21 cm; 74 hal; Softcover Beli di  Tokopedia ,  Shopee ,  Lazada , dan  Bukalapak