Langsung ke konten utama

KAMPUNG NAGA MEMPERTAHANKAN TRADISI

Warga Kampung Naga menempatkan sebuah wilayah adat yang disebut Kampung Naga. Sebagai bagian dari masyarakat Sunda, warga Kampung Naga telah memperkaya budaya Sunda, di mana prinsip-prinsip yang diwariskan leluhurnya ternyata memiliki kearifan dalam sistem pengetahuan lokal, sesuatu yang selama ini dikesampingkan oleh manusia modern. Berbagai sistem pengetahuan lokal yang masih dipertahankan itu antara lain menyangkut penyelarasan hubungan dengan alam dan lingkungan.
Ditulis dengan gaya bahasa jurnalistik yang populer dan dilengkapi dengan serangkaian foto eksklusif hasil jepretan penulisnya, buku ini berhasil merekam sistem nilai, tradisi dan kesenian yang selama ini dipertahankan oleh masyarakat Kampung Naga dalam menghadapi derasnya arus modernisasi dan globalisasi.

Kiblat Buku Utama, Cet. II, 2020; 14,5 x 21 cm; 116 hal; Softcover; Segel

Postingan populer dari blog ini

ALBUM BUAHHATIKU

Sajak-sajak Ready Susanto jernih, memikat, bersahaja, dan bernas. Dia tidak memberikan Hamparan kata-kata yang sulit dipahami. Membaca sajak-sajaknya seolah membaca petuah-petuah bijak yang dapat dicerna secara langsung diterima oleh logika-rasio. Kesan apa adanya, kebersahajaan komunikasi yang ditampilkannya membuat sajak-sajaknya berinteraksi baik dengan pembacanya. Sehingga tidak terjadi kebingungan untuk menarik kesimpulan dan makna bagi pembaca. - Eko Putra, Dalam Berita Pagi, Minggu, 3 Mei 2009 Bejana, 2007; 14,5 x 21 cm; 68 hal; Softcover Beli di  Tokopedia ,  Shopee ,  Lazada , dan  Bukalapak

MENJADI SAWAH

Rosid dalam kronik, kritik, dan konsepsi seni Dilengkapi dengan foto-foto lukisan Kiblat Buku Utama, 2007; 14,5 x 21 cm; 64 hal; Softcover Beli di  Tokopedia ,  Shopee ,  Lazada , dan  Bukalapak

DOA ANGKATAN KAMI

Hingga batas tertentu, sajak-sajak Yayat dalam ketiga kumpulannya ini barangkali dapat dilihat sebagai sejenis komentar politik tersendiridalam arti, menyiratkan ikhtiar untuk mewadahi tanggapan subjektif pemirsa atas gejala sosial politik di sekelilingnya dari waktu ke waktu. Sebagai penyair, Yayat rupanya percaya pada kekuatan sajak. Bahkan ia menemukan perwujudan wahyu sajak. Mataair, 2005; 14,5x21; 104 hal.; Softcover Beli di  Tokopedia ,  Shopee ,  Lazada , dan  Bukalapak