Dalam buku Dinasti Raja Petapa II: Syarif Hidayatullah, Sang Pengembang Kerajaan Cirebon ini penulis menggambarkan Syarif Hidayatullah sebagai pemimpin Cirebon setelah Pangeran Cakrabuana, yang sangat berjasa dalam mengembangkan agama Islam di Jawa Barat, dan pemrakarsa berdirinya kerajaan Cirebon yang berdiri sendiri, dari lepasnya kekuasaan Pajajaran . Dia juga banyak melakukan perubahan pembangunan, di antaranya penataan sistem pemerintahan pemerintahan, penggunaan gelar bagi pegawai kerajaan dan para bangsawan, serta pembangunan infrastruktur seperti pembangunan jalan yang menghubungkan pusat kerajaan dengan daerah-daerah bawahannya.Kiblat Buku Utama, 2009; 14,5 x 21 cm; 280 hal; Softcover
Dalam kehidupan sehari-hari yang semakin kompleks dan berbagai musibah datang silih berganti menimpa diri dan keluarga kita serta bangsa ini, seharusnya kita selalu ingat kepada Sang Khalik, di antaranya dengan banyak membaca doa. Berdoa dengan ayat-ayat Al-Qur'an sebagai mukjizat Rasulullah Saw.—yang dikumpulkan dalam buku ini—secara rutin diajarkan oleh KH Muhammad Sudjai, pendiri Pondok Pesantren Al-Jawami, agar dia-malkan setiap ba'da shalat fardhu atau sekurang-kurangnya ku-rangnya dibaca ba'da shalat subuh dan maghrib, baik sedang di rumah maupun dalam perjalanan. Makna dari ayat-ayat Al-Qur'an ini adalah seba-gai doa untuk menolak bala (ayat hiriz) dan memohon rizki (ayat rizki), semoga kita dijauhkan dari musibah dan penyakit yang berkepanjangan serta dimudahkan memperoleh rizki, ilmu, dan karir menuju kesejah-teraan. Tak hanya kalangan tokoh pesantren yang sering mengamalkan dan merasakan manfaatnya, para pun dapat mengamalkan ayat-ayat pembaca ini sebagai doa