Gedung Sate saat ini tidak hanya berfungsi sebagai kantor Gubernur Jawa Barat, melainkan juga sudah merupakan landmark (identitas tempat) yang melekat di kota bandung bahkan Provinsi Jawa Barat secara umum. Nilai-nilai sejarah perkuangan bangsa yang mengakar kuat di tengah kehidupan masyarakat juga telah menempatkan Gedung Sate sebagai bukti sejarah otentik kota bandung, yang juga sangat identik dengan percaturan kehidupan kolonial pada zamannya. Pada saat yang sama, sejarah juga mencatat nilai-nilai karung Gedung Sate yang pernah menjadi lokus perjuangan kemerdekaan bangsa dan bahkan di gedung ini pernah pula berdiri satu pemerintahan yang menjadi pengejawantahan gagasan faderalisme di Indonesia.Sementara itu, bagi pemerhati dan peminat sejarah perkembangan arsitektur bangunan dan kota di Indonesia, Gedung Sate dapat dipandang sebagai salah satu titik penting dan fenomenal yang menunjukkan satu perkembangan arsitektur bangunan di Indonesia, yang memadukan unsur modern dengan unsur tradisional dalam suatu bangunan pemerintahan, sehingga nilai estetika bangunan ini tidak luput dimakan waktu dan juga tidak lekang dimakan zaman. Tidak salah jika kemudian Gedung Sate ditetapkan sebagai salah satu Cagar Budaya Nusantara paling utama, sejajar dengan bangunan-bangunan lain yang memiliki nilai cagar budaya, baik pada skala lokal, regional, maupun.
Kiblat Buku Utama. 2009; 20x27,5 cm; 226 hal; Softcover