Dia ditawan di Dayeuhkolot, tidak jauh dari gudang mesiu yang sudah lama menjadi incarannya untuk dihancurkan. Di sana ia mengalami siksaan. Tapi dia tabah. Dan pada suatu hari ia melaksanakan niatnya. Dalam suatu kesempatan ia menyerang prajurit-prajurit yang menjaganya. Moh. Toha berhasil lepas dari cengkeraman mereka, tapi tak mungkin bisa keluar dari tempat itu. Dan itu memang bukan maksud Toha. Ia lari ke gudang mesiu, mengambil sebuah granat dan melemparkannya ke gudang mesiu itu. Dan meledaklah granat itu, disusul oleh ledakan bom serta peluru-peluru ukuran besar yang sangat dahsyat. Gudang mesiu itu hancur, tak sedikit pun tersisa....
Kiblat Buku Utama, 2018; 14,5 x 21 cm; 90 hal; Softcover
Dalam kehidupan sehari-hari yang semakin kompleks dan berbagai musibah datang silih berganti menimpa diri dan keluarga kita serta bangsa ini, seharusnya kita selalu ingat kepada Sang Khalik, di antaranya dengan banyak membaca doa. Berdoa dengan ayat-ayat Al-Qur'an sebagai mukjizat Rasulullah Saw.—yang dikumpulkan dalam buku ini—secara rutin diajarkan oleh KH Muhammad Sudjai, pendiri Pondok Pesantren Al-Jawami, agar dia-malkan setiap ba'da shalat fardhu atau sekurang-kurangnya ku-rangnya dibaca ba'da shalat subuh dan maghrib, baik sedang di rumah maupun dalam perjalanan. Makna dari ayat-ayat Al-Qur'an ini adalah seba-gai doa untuk menolak bala (ayat hiriz) dan memohon rizki (ayat rizki), semoga kita dijauhkan dari musibah dan penyakit yang berkepanjangan serta dimudahkan memperoleh rizki, ilmu, dan karir menuju kesejah-teraan. Tak hanya kalangan tokoh pesantren yang sering mengamalkan dan merasakan manfaatnya, para pun dapat mengamalkan ayat-ayat pembaca ini sebagai doa