Langsung ke konten utama

MENJELAJAH TAMAN NASIONAL UJUNG KULON

Cagar alam di Indonesia yang pertama dijadikan Taman Nasional adalah Taman Nasional Ujung Kulon yang terletak di Pulau Jawa paling barat (kulon). Namun apalh artinya Taman Nasional apabila tidak ada partisipasi dari seluruh rakyat. Pemahaman dan kecintaan anak muda akan alam akan samar apabila mereka sendiri belum pernah merasakan kenikmatannya.

Taman Nasional Ujung Kulon merupakan satu-satunya tempat yang masih dihuni oleh satu badak bercula serta banyak binatang langka lainnya. Itulah alasannya penulis berempati anak muda, Nesi, Deti, Giri, dan Andri (yang oleh teman-temannya lebih akrab dipanggil Pak Kopral Adun), mengadakan perjalanan menembus belantara Ujung Kulon.
Mereka akan masuk ke hutan, menelusuri sungai dan pantai untuk mengenal alam dari dekat dan merasakan betapa nikmatnya hidup berdampingan dengan alam.
Bagi para pembaca muda, penjelajahan mereka akan menjadi “jendela” dan kemudahan-kemudahan menimbulkan kesadaran baru tentang pentingnya mencintai alam beserta isinya.

Kiblat Buku Utama, 2018; 14,5 x 21 cm; 98 hal; Softcover
Beli di TokopediaShopeeLazada, dan Bukalapak

Postingan populer dari blog ini

TUKANG KUDA KAPAL LA PROVIDENCE

Georges Simenon Penemuan mayat wanita, korban pembunuhan misterius, mengguncangkan desa Dizy. Komisaris Maigret baru saja mengenal keadaan desa, sistem pengaturan transportasi, dan kapal-kapal beserta orang-orangnya, ketika pembunuhan yang kedua terjadi…. Cetakan I, 2008; 11 x 17,5 cm; 192 hlm.; Rp 30.000,-

WAYANG GOLEK SUNDA

Wayang golek Sunda, seperti jenis-jenis wayang lainnya, merupakan alat komunikasi pandang-dengar yang telah lama akrab dengan audiensnya, khususnya audiens etnis Sunda. Berbagai tuntunan dikemas dalam tuturan para dalang. Namun, boneka golek selama ini baru dinikmati sebatas sebagai alat perupaan cerita saja. Padahal, rupa boneka golek, secara visual, yang mencakup sikap, kepala, warna wajah, pola garis alis, mata, hidung, kumis dan mulut, melambangkan watak setiap tokoh golek. Dalam buku ini, rupa tokoh golek purwa, khususnya dalam cerita Mahabharata, ditelaah secara mendalam berdasarkan kajian estetik orang Indonesia, khususnya Jawa dan Sunda, yang tetap mengacu pada satu wujud yang taat-pakem cerita wayang. Kiblat Buku Utama, Cet. II, 2020; 14,5 x 21 cm; 236 hal; Softcover Beli di  Tokopedia ,  Shopee ,  Lazada , dan  Bukalapak

MAHIR MEMBUAT KALENDER SENDIRI

Drs. Purwanto, B.Sc. Buku Mahir Membuat Kalender Sendiri ini disusun untuk mereka yang belum mengetahui cara untuk menghitung jatuh pada hari apakah suatu tanggal tertentu, tidak terbatas hari lahirmu saja. Misalnya hari apakah hari-hari bersejarah bangsa kita, seperti 17 Agustus 1945, 11 November 1945, 28 Oktober 1928, dan lain-lain. Dengan tabel-tabel dan rumus-rumus yang ada di buku ini, kamu sesungguhnya juga mampu membuat kalender sendiri dari sekarang hingga beberapa tahun ke depan. Untuk "mendasari" keterampilan ini, disajikan pula dasar-dasar pengetahuan mengenai kalender. Cetakan I, 2007; 14,5 x 21 cm; 46 hlm.; Rp 15.000,-