Langsung ke konten utama

AGROEKOSISTEM ORANG SUNDA

Johan Iskandar
Sebagai makhluk sosial, orang Sunda telah mampu mengembangkan bermacam-macam agroekosistem yang khas dan unik. Berbagai macam agroekosistem tersebut merupakan hasil adaptasi petani Tatar Sunda, dengan ekosistem lokalnya dan dipengaruhi oleh latar belakang sistem sosial dan kebudayaan setempat.
Buku Agroekosistem Orang Sunda menguraikan tentang berbagai macam  agroekosistem di Tatar Sunda, seperti ladang (huma), sawah, talun-kebun, kebun sayur dan pekarangan. Buku ini disusun tidak saja berdasarkan hasil pustaka, namun juga merupakan berbagai hasil penelitian penulisnya langsung di lapangan.
Dalam situasi langkanya buku tentang agroekosistem di Indonesia, khususnya agroekosistem khas di Tatar Sunda, buku ini akan menjadi referensi penting bagi para siswa, akademisi, pengambil kebijakan, dan masyarakat umum, untuk memahami tentang beberapa aspek sejarah perkembangan pertanian dan praktek-praktek pertanian orang Sunda yang dilandasi oleh prinsip-prinsip ekologi dan sosial ekonomi budaya yang sangat khas.  
Cetakan I, 2011; 14,5 x 21 cm; 248 hlm.; Rp 55.000,-


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ALBUM BUAHHATIKU

Sajak-sajak Ready Susanto jernih, memikat, bersahaja, dan bernas. Dia tidak memberikan Hamparan kata-kata yang sulit dipahami. Membaca sajak-sajaknya seolah membaca petuah-petuah bijak yang dapat dicerna secara langsung diterima oleh logika-rasio. Kesan apa adanya, kebersahajaan komunikasi yang ditampilkannya membuat sajak-sajaknya berinteraksi baik dengan pembacanya. Sehingga tidak terjadi kebingungan untuk menarik kesimpulan dan makna bagi pembaca. - Eko Putra, Dalam Berita Pagi, Minggu, 3 Mei 2009 Bejana, 2007; 14,5 x 21 cm; 68 hal; Softcover Beli di  Tokopedia ,  Shopee ,  Lazada , dan  Bukalapak

MENJADI SAWAH

Rosid dalam kronik, kritik, dan konsepsi seni Dilengkapi dengan foto-foto lukisan Kiblat Buku Utama, 2007; 14,5 x 21 cm; 64 hal; Softcover Beli di  Tokopedia ,  Shopee ,  Lazada , dan  Bukalapak

HIKAYAT SIDARTA GAUTAMA

Suatu malam purnama Sidarta pergi. Dengan iringan para Dewa dia menuju Bodhimanda. Di bawah naungan sebatang pohon bodhi Sidarta bertapa, bersemadi. Dia berusaha menemukan hakikat kesempurnaan hidup. Beribu-ribu godaan datang! Bidadari jelita, jin siluman, hantu, dan setan muncul berulang-ulang. tuntutan cobaan dan ancaman menimpa, namun tidak menggoyahkan tapa Sidarta. Dalam semadi ia berusaha membuka rahasia dunia dan alam semesta, teka-teki hidup manusia. Dia ingin mencapai kebahagiaan sejati dan terbebas dari kesengsaraan. Kiblat Buku Utama, 2018; 14,5 x 21 cm; 74 hal; Softcover Beli di  Tokopedia ,  Shopee ,  Lazada , dan  Bukalapak