Langsung ke konten utama

MELIHAT MENDENGAR MERASAKAN

Melihat buku ini, saya terharu, terbayang perjuangan kita siang dan malam selama 11 bulan, 24 jam, rasa-rasanya kalau diulang lagi nggak bisa lagi. Luar biasa kita waktu itu, dan alhamdulillah ada anak muda yang mengabadikannya. Luar biasa foto-foto itu —   Alex Noerdin , Gubernur Sumatera Selatan Anda seperti berada di tengah kemeriahan ajang kompetisi olahraga se-Asia Tenggara ketika membaca buku ini — Pung Purwanto , Pemimpin Redaksi Koran SINDO

Momen-momen yang berharga di dalam maupun di luar lapangan tidak serta-merta hadir di depan mata dan siap untuk diabadikan, namun didapatnya lewat proses pencarian dan pembelajaran — Arie Yudhistira, Redaktur Foto Koran SINDO

Sea Games 2011 di Mata Seorang Fotografer; Mushaful Imam; Cetakan I, 2014; 20,5 x 26 cm; 128 hlm.; Hardcover

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUKANG KUDA KAPAL LA PROVIDENCE

Georges Simenon Penemuan mayat wanita, korban pembunuhan misterius, mengguncangkan desa Dizy. Komisaris Maigret baru saja mengenal keadaan desa, sistem pengaturan transportasi, dan kapal-kapal beserta orang-orangnya, ketika pembunuhan yang kedua terjadi…. Cetakan I, 2008; 11 x 17,5 cm; 192 hlm.; Rp 30.000,-

WAYANG GOLEK SUNDA

Wayang golek Sunda, seperti jenis-jenis wayang lainnya, merupakan alat komunikasi pandang-dengar yang telah lama akrab dengan audiensnya, khususnya audiens etnis Sunda. Berbagai tuntunan dikemas dalam tuturan para dalang. Namun, boneka golek selama ini baru dinikmati sebatas sebagai alat perupaan cerita saja. Padahal, rupa boneka golek, secara visual, yang mencakup sikap, kepala, warna wajah, pola garis alis, mata, hidung, kumis dan mulut, melambangkan watak setiap tokoh golek. Dalam buku ini, rupa tokoh golek purwa, khususnya dalam cerita Mahabharata, ditelaah secara mendalam berdasarkan kajian estetik orang Indonesia, khususnya Jawa dan Sunda, yang tetap mengacu pada satu wujud yang taat-pakem cerita wayang. Kiblat Buku Utama, Cet. II, 2020; 14,5 x 21 cm; 236 hal; Softcover Beli di  Tokopedia ,  Shopee ,  Lazada , dan  Bukalapak

MAHIR MEMBUAT KALENDER SENDIRI

Drs. Purwanto, B.Sc. Buku Mahir Membuat Kalender Sendiri ini disusun untuk mereka yang belum mengetahui cara untuk menghitung jatuh pada hari apakah suatu tanggal tertentu, tidak terbatas hari lahirmu saja. Misalnya hari apakah hari-hari bersejarah bangsa kita, seperti 17 Agustus 1945, 11 November 1945, 28 Oktober 1928, dan lain-lain. Dengan tabel-tabel dan rumus-rumus yang ada di buku ini, kamu sesungguhnya juga mampu membuat kalender sendiri dari sekarang hingga beberapa tahun ke depan. Untuk "mendasari" keterampilan ini, disajikan pula dasar-dasar pengetahuan mengenai kalender. Cetakan I, 2007; 14,5 x 21 cm; 46 hlm.; Rp 15.000,-